SENJA KELABU DI BULAN MARET
Senja Kelabu di Bulan Maret Oleh: M. Irfan Luthfi Kereta penumpang terakhir malam itu baru saja berangkat. Sesaat sebelum rangkaian kereta itu benar – benar hilang ditelan gelapnya malam, Aku masih sempat melihat lambaian sapu tangan putih yang Ia lambaikan melalui jendela kereta. Aku hanya berdiri saja dan terus melihat lambaian sapu tangan itu tanpa memberikan reaksi sedikitpun. Masih agak berat juga dengan kepergiannya, namun itulah yang harus terjadi dan mungkin memang harus terjadi. Baru beberapa saat kemudian, gerbong terakhir dari kereta itu mulai menghilang ditelan kegelapan malam. Saat itulah, Aku benar – benar sudah tidak melihat lambaian sapu tangannya. Dengan perlahan, Aku berjalan meninggalkan peron di mana Aku menerima salam perpisahan terakhir darinya. Aku menyebutnya sebagai salam terakhir, karena Aku sendiri tidak tahu kapan dia akan kembali.